Orientasi seksual adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketertarikan seseorang baik secara seksual maupun emosional kepada orang-orang dari jenis kelamin tertentu, baik pria maupun wanita. Seksualitas merupakan bagian penting dari identitas sebagai manusia, termasuk bagaimana seseorang dapat melihat dirinya sendiri dan bagaimana dapat tertarik secara fisik pada orang lain. 

Apa yang menentukan orientasi seksual seseorang?

Banyak yang beranggapan bahwa orientasi seksual seseorang ditentukan berdasarkan faktor lingkungan dan biologis. Namun dilansir dari Kids Health, belum ada sebuah penelitian yang dapat mengungkapkan bagaimana orientasi seksual seseorang dapat terbentuk. 

Para ahli beranggapan bahwa orientasi seksual adalah sesuatu yang terjadi secara alamiah dan bahkan terbentuk sebelum kelahiran. Seseorang tidak dapat memaksakan akan tertarik pada siapa, begitu juga terapi dan tindakan persuasi dalam bentuk apa pun tidak dapat mengubah orientasi seksual seseorang. 

Berbeda dengan mitos dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat selama ini. Hingga kini, belum ada bukti yang menyebutkan bahwa orientasi seksual dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil, didikan orang tua atau bagaimana seseorang dibesarkan.  

Jenis-jenis orientasi seksual

Dilansir dari WebMD, secara umum orientasi seksual dibagi menjadi 5 kategori berikut:

1. Heteroseksual

Heteroseksual merupakan orientasi seksual yang paling umum. Heteroseksual dapat diartikan sebagai ketertarikan seksual dan emosional kepada lawan jenis. Pria heteroseksual memiliki ketertarikan emosional dan seksual pada perempuan, dan sebaliknya, perempuan heteroseksual memiliki ketertarikan emosional dan seksual pada pria. 

2. Biseksual

Biseksual adalah orientasi seksual yang menggambarkan ketertarikan seseorang secara emosional dan seksual pada dua jenis kelamin atau lebih. Orang yang termasuk kategori biseksual bukan hanya memiliki rasa ketertarikan pada orang dengan gender yang berbeda, namun juga dengan gender yang sama. 

Istilah ini merupakan definisi dasar, namun pada praktiknya seorang biseksual dapat menerjemahkan orientasi seksualnya dengan cara berbeda. Beberapa biseksual dapat memiliki ketertarikan yang sama pada pria dan wanita, namun ada juga yang memiliki ketertarikan lebih kuat terhadap satu jenis kelamin dibandingkan jenis kelamin lainnya. Dari segi hubungan asmara, seorang biseksual dapat menjalin hubungan dengan sesama jenis maupun heteroseksual dalam jangka waktu yang panjang. 

3. Homoseksual

Istilah homoseksual digunakan untuk menyebutkan ketertarikan pada orang yang memiliki jenis kelamin yang sama. Pria yang memiliki ketertarikan pada sesama pria disebut gay, sedangkan wanita yang tertarik pada sesama wanita disebut lesbian. 

Banyak yang beranggapan bahwa homoseksual merupakan salah satu gangguan mental, namun The American Medical Association menegaskan bahwa homoseksual adalah orientasi seksual alami dan bukan merupakan gangguan mental yang bisa diatasi dengan terapi. 

4. Panseksual

Panseksual adalah ketertarikan emosional dan seksual pada orang lain tanpa memandang apa pun jenis kelaminnya. Hal ini berlaku juga untuk pria, wanita, transgender dan nonbiner. 

Orientasi panseksual seringkali disamakan dengan biseksual karena sama-sama memiliki ketertarikan pada lebih dari satu gender, namun keduanya sebenarnya berbeda. Panseksual menunjukkan ketertarikannya pada banyak orang berdasarkan kepribadian atau penampilan fisiknya, tanpa memandang jenis kelamin dan orientasi seksual mereka. Sedangkan biseksual memiliki ketertarikan pada dua jenis kelamin, baik yang berbeda maupun sama. 

5. Aseksual

Aseksual adalah orang yang tidak memiliki ketertarikan seksual pada orang lain terlepas dari apa pun jenis kelaminnya. Umumnya orang aseksual tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan secara seksual. Meskipun demikian, seorang aseksual tetap memiliki perasaan romantik pada orang lain.

Orientasi seksual adalah hal yang penting untuk dikenali setiap individu. Hal ini menentukan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri serta bagaimana ia menjalin hubungan dengan orang lain. Apabila Anda atau orang terdekat Anda kesulitan mengenali orientasi seksual, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater.